- Flexis mengumumkan akan mulai menjual tiga van listrik sepenuhnya di Eropa mulai tahun depan.
- Perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara Renault Group, Volvo Group, dan raksasa pengiriman asal Prancis, CMA CGM.
- Van ini dirancang dengan arsitektur listrik 800 volt khusus dan menggunakan perangkat lunak berbasis Google.
Merancang van listrik yang keren dan futuristik adalah satu hal, tetapi membawanya ke pasar dan menghasilkan keuntungan adalah tantangan besar—cukup tanyakan pada Arrival dan Canoo. Hal ini tidak hanya berlaku di sektor kendaraan komersial, tetapi juga di dunia startup otomotif secara umum, yang sering kali naik turun.
Namun, ketika Anda memiliki dukungan dari dua raksasa otomotif ditambah perusahaan logistik besar, peluang untuk sukses menjadi jauh lebih besar dibandingkan menghadapi risiko kebangkrutan.
Inilah yang diharapkan oleh Flexis, sebuah nama baru di pasar kendaraan komersial listrik Eropa. Sebagai hasil kemitraan antara Renault Group, Volvo Group, dan spesialis logistik Prancis CMA CGM, merek ini memperkenalkan tiga van bertenaga baterai. Teknologi di balik van ini pun cukup menarik perhatian.
Teknologi dan Spesifikasi
Meskipun spesifikasi lengkapnya belum tersedia, diketahui bahwa semua model ini menggunakan baterai 800 volt pada platform EV “skateboard” yang dapat diisi ulang hingga 80% hanya dalam 20 menit. Motor listrik tunggal dengan tenaga 197 hp yang dipasang di depan menjadi penggerak utama kendaraan ini. Selain itu, platform Software Defined Vehicle (SDV) berbasis sistem operasi Android dari Google menawarkan konektivitas Google Cloud dan solusi manajemen armada yang komprehensif.
Berbicara soal armada, ketiga van listrik ini akan ditawarkan melalui model bisnis B2B (business-to-business). Namun, Renault Group dan Renault Trucks juga berencana menjualnya di jaringan penjualan mereka masing-masing.
Yang perlu dicatat, Renault Group—yang memproduksi kendaraan penumpang dan kendaraan komersial kecil—adalah entitas yang berbeda dari Renault Trucks, yang memproduksi truk besar dan merupakan anak perusahaan dari Volvo Group. Selain itu, Volvo Group juga tidak termasuk Volvo Cars, yang memproduksi model seperti EX90.
Tiga Model Van Flexis
1. Step-In Van
Model ini memiliki dimensi yang mirip dengan Ford Transit Connect berbahan bakar bensin, tetapi dengan kabin yang jauh lebih tinggi, yaitu 6,2 kaki (1,9 meter). Van ini dilengkapi pintu geser di depan dan pintu belakang berbentuk shutter, yang merupakan pertama di Eropa.
2. Panel Van
Model ini lebih menyerupai Ford Transit Custom. Dengan tinggi keseluruhan 6,2 kaki (1,9 meter), van ini dirancang untuk dapat masuk ke area parkir bawah tanah di kota-kota Eropa, yang umumnya memiliki batas ketinggian 6,5 kaki (2 meter).
3. Cargo Van
Berdasarkan platform yang sama dengan Step-In Van, model ini memiliki area kargo terpisah di bagian belakang. Flexis menyebutkan bahwa van ini dirancang khusus untuk layanan pengiriman jarak dekat di perkotaan. Kotak kargonya juga dapat disesuaikan ukurannya sesuai kebutuhan operator.
Pendekatan Fleksibel dan Tantangan Pasar
Strategi Flexis dalam merancang van listrik dari awal menyerupai pendekatan Rivian, yaitu mengembangkan platform skateboard yang fleksibel untuk berbagai jenis bodi kendaraan, kemudian mengintegrasikannya dengan pengalaman perangkat lunak yang solid. Namun, Flexis akan menghadapi persaingan ketat karena banyak pemain besar lainnya yang juga menargetkan pasar Eropa.
Salah satu pesaing tersebut adalah Kia, yang tahun lalu mengumumkan akan mulai menjual kendaraan SDV (Software-Defined Vehicle) di kawasan ini pada musim panas mendatang.
Meski begitu, Flexis telah mendapatkan komitmen dari beberapa nama besar seperti Colis Privé, Hived, dan DB Schenker. Perusahaan ini memperkirakan potensi permintaan mencapai 15.000 unit dalam tiga tahun ke depan. Produksi van listrik ini akan dilakukan di pabrik Renault Group di Sandouville, Prancis, dengan pengiriman pertama dijadwalkan mulai tahun depan.
Flexis tampaknya siap untuk menjadi pemain baru yang menjanjikan di pasar kendaraan komersial listrik Eropa.
Sumber: InsideEVs. Artikel asli dapat dibaca di sini 🙂