Elon Musk akhirnya mengakui bahwa Tesla perlu mengganti komputer self-driving HW3 di beberapa kendaraan mereka. Meski ia mengakui bahwa proses ini akan sulit, Tesla berkomitmen untuk melakukannya.
Namun, hingga kini belum ada rencana konkret yang diumumkan terkait penggantian tersebut.
Selama beberapa waktu terakhir, banyak laporan yang menunjukkan bahwa Tesla mungkin tidak dapat memenuhi janjinya untuk menghadirkan kemampuan “Full Self-Driving” (FSD) pada perangkat keras HW3. Desakan agar Tesla memberikan kejelasan semakin meningkat.
Pada Oktober lalu, CEO Tesla, Elon Musk, mengakui bahwa kemungkinan besar hal ini benar, meskipun ia belum sepenuhnya memberikan kepastian. Musk menyatakan:
*”Kami belum 100% yakin. HW4 memiliki kemampuan beberapa kali lipat dibanding HW3. Lebih mudah untuk mengimplementasikan teknologi pada HW4, sementara pada HW3 membutuhkan upaya besar untuk mengoptimalkannya. Ada kemungkinan HW3 tidak dapat mencapai tingkat keamanan yang diperlukan untuk FSD tanpa pengawasan.”*
Tiga bulan setelah pernyataan tersebut, Tesla kembali ditanya tentang situasi HW3.
Ashok Elluswamy, kepala divisi FSD Tesla, awalnya mengatakan bahwa mereka “belum menyerah” pada HW3. Namun, Elon Musk kemudian mengoreksi pernyataan tersebut dengan mengatakan, *“Kenyataannya, kami harus mengganti semua komputer HW3 di kendaraan yang telah membeli paket FSD.”*
Musk menambahkan bahwa Tesla akan mengganti komputer tersebut secara gratis, tetapi hanya untuk pelanggan yang telah membeli paket Full Self-Driving yang harganya mencapai $15.000.
Hal ini menimbulkan kontroversi, mengingat Tesla sebelumnya berjanji bahwa “semua mobil yang diproduksi sejak 2016 mampu menjalankan Full Self-Driving” – bukan hanya kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat lunak FSD.
Sebelumnya, Tesla juga pernah mengganti komputer pada kendaraan yang diproduksi antara 2016 hingga 2018 yang masih menggunakan perangkat keras HW2.5. Namun, penggantian ini hanya diberikan kepada pelanggan yang membeli paket FSD, yang kemudian menjadi masalah hukum.
Salah satu pemilik kendaraan Tesla dengan HW2.5 membawa kasus ini ke pengadilan setelah Tesla meminta biaya tambahan untuk retrofit komputer agar FSD dapat berfungsi di mobilnya. Pemilik tersebut berargumen bahwa Tesla telah menjanjikan “semua mobil yang diproduksi sejak 2016 mampu menjalankan Full Self-Driving”. Hakim memutuskan mendukung pemilik tersebut, memaksa Tesla untuk menanggung biaya retrofit.
Kini, Tesla menghadapi potensi masalah yang lebih besar, karena mereka mungkin harus mengganti komputer pada jutaan kendaraan dengan HW3.
Selain itu, Tesla juga harus merancang komputer baru untuk retrofit kendaraan dengan HW3, karena komputer HW4 yang digunakan pada kendaraan terbaru tidak kompatibel untuk dipasang pada mobil dengan perangkat keras HW3.
Sumber: Electrek. Artikel asli dapat dibaca di sini 🙂